Selamat Datang di Blogs SDN 1 Nagri Kidul menjadi sekolah Favorit di Kabupaten Purwakarta Propinsi Jawa Barat

Sabtu, 27 Juli 2013

PUISI SDN 1 NAGRI KIDUL

PUISI ANAK NEGERI

Hari ini saya ini menulis sebuah puisi yang menjadi salah satu kegemaran saya, mudah-mudahan puisinya tidak mengecewakan yang membacanya. Kalo beberapa orang dikenal dengan penulis kelas kakap, ada kelas cumi dan mungkin ada yang dibilang kelas teri. Kalo saya peribadi mungkin hanya bisa penulis tidak naik kelas karena tak pernah punya kelas. Hehe, ni puisi yang saya tulis.


PUISI ANAK NEGERI

Di bawah langit aku berpijak di kaki bumi pertiwi
Aku hanya jiwa yang mencari jati diri
Beri aku ruang untuk beraktualisasi wahai penguasa negeri
Setitik harap menunggu ku dikemudian hari

Langkah kaki yang ku tempuh
Keringat menetes tak ku hirau
Hanya ilmu yang ku pikir dan ingin ku raih
Aku punya asa aku punya cita
Aku ingin terus berjuang dan di puncak tertinggi
Aku hanya jiwa yang mencari jati diri

Langkah pertamaku masuk sekolah merah putih ini
Berinteraksi mengenal dunia
Menyelam dalamnya laut
Terbang keluar angkasa
Terimakasih akan ku ucap nanti
Ketika aku mampu berdiri sendiri
Aku hanya jiwa yang mencari jati diri

MANAJEMEN SARANA PENDIDIKAN SEKOLAH


Dewasa ini era globalisasi menuntut kesiapan yang lebih matang dalam segala hal. Bidang pendidikan merupakan salah satu andalan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman. Persiapan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan dilakukan sejak dari masa pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Peran sarana pendidikan sangat penting dalam memperlancar pelaksanaan proses pembelajaran. Satu sisi harapan yang dibebankan pada dunia pendidikan sangat banyak, tetapi di sisi lain dunia pendidikan mempunyai banyak masalah yang menghambat dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah satu masalah yang dihadapi oleh sekolah adalah masalah sarana pendidikan.
Masalah-masalah sarana pendidikan yang dihadapi sekolah antara lain sarana penunjang pendidikan belum

Asal-Usul Studi Matematika

Matematika (dari bahasa Yunani: μαθηματικά - mathēmatiká) adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para matematikawan mencari berbagai pola,merumuskan konjektur baru, dan membangun kebenaran melalui metode deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi yang bersesuaian,Terdapat perselisihan tentang apakah objek-objek matematika seperti bilangan dan titik hadir secara alami, atau hanyalah buatan manusia. Seorang matematikawan Benjamin Peirce menyebut matematika sebagai "ilmu yang menggambarkan simpulan-simpulan yang penting"Di pihak lain, Albert Einstein menyatakan bahwa "sejauh hukum-hukum matematika merujuk kepada kenyataan, mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada kenyataan."
Melalui penggunaan penalaran logika dan abstraksi, matematika berkembang dari pencacahan, perhitungan, pengukuran, dan

Asa-Usul Angklung

Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg, yang diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia, menuliskan bahwa angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu, yang dipotong ujung-ujungnya, menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai, digetarkan untuk menghasilkan bunyi. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.

Tidak ada petunjuk sejak kapan angklung digunakan, tetapi diduga bentuk primitifnya telah digunakan dalam kultur Neolitikum yang berkembang di Nusantara sampai awal penanggalan modern, sehingga angklung merupakan bagian dari relik pra-Hinduisme dalam kebudayaan Nusantara.

Catatan mengenai angklung baru muncul merujuk pada masa Kerajaan Sunda (abad ke-12 sampai abad ke-16). Asal usul terciptanya musik bambu, seperti angklung berdasarkan pandangan hidup masyarakat Sunda yang agraris dengan sumber